Lalat Ganggu Kesehatan Ayam

Posted by EKO APRI SETIADI On Rabu, 06 Februari 2013 0 komentar


article-image
Lalat sudah dikenal sebagai pembawa agen penyakit dan tersebar merata di berbagai penjuru dunia. Keberadaannya selalu menjadi indikator akan kondisi lingkungan yang kotor dan bau.
Musim hujan merupakan salah satu kondisi yang tepat bagi beberapa kuman patogen untuk berkembang dan menjadi ancaman terhadap kesehatan ayam. Di saat hujan, kelembaban akan semakin tinggi karena genangan air terjadi dan cahaya matahari berkurang.
Jika dilihat perubahan lingkungan yang terjadi, tidak tertutup kemungkinan bagi beberapa kuman patogen untuk tumbuh dan berkembang. Tidak hanya bakteri, jamur, virus, protozoa dan endoparasit yang diuntungkan. Ektoparasitseperti nyamuk dan lalat juga akan berkembang biak dengan baik.
Ektoparasit dalam ilmu kesehatan berperan penting membantu beberapa kuman untuk berkembang hingga berpindah tempat. Seperti halnya lalat, ektoparasit ini telah diketahui berperan sebagai vektor penyakit, di mana akan menjadi agen pembawa dan mampu menyebarkan penyakit. Oleh karena itu perhatian yang lebih sangat diperlukan karena kehadiran lalat sering kali menimbulkan gangguan lingkungan sekitar.
Populasi spesies lalat diperkirakan sekitar 100.000 ekor, namun dari sekian banyak spesies hanya beberapa ekor saja yang sering dijumpai dan perlu diwaspadai. Spesies penting itu di antaranya, Ophyra chalcogasterPhenisia spStomaxys celeitransFannia canicularis dan Musca domnestica.
Dari lima spesies yang dilansir di atas, menurut Koesharto et al. (1986) bahwa  lalat rumah Musca domestica (Diptera: Muscidae) dan lalat Ophyra chalcogaster merupakan spesies yang sering ditemui di peternakan ayamPasalnya, kotoran unggas merupakan media yang sangat baik untuk perkembangan telur serta sumber protein untuk pematangan telur lalat.
Lalat rumah merupakan jenis lalat yang terutama menimbulkan masalah dalam industri peternakan unggas (Axtell dan Arends, 1990) dan  merupakan lalat yang paling tinggi populasi dan berpotensi sebagai hama (Pestiferous fly), serta menjadi target utama dalam program manajemen dan pengendalian (Axtell, 1986).
Sebagai hama, diperkirakan bahwa lalat rumah akan menimbulkan banyak kerugian bagi peternak, seperti yang dilansir oleh Dewi (2006) dalam tulisannya, tentang jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang berhasil menjadi dewasa pada feses ayam yang diberi pakan serbuk kunyit (Curcuma domesticaval.) menyatakan bahwa keberadaan lalat bisa mengganggu ketenangan ayam, menyebabkan feses menjadi basah dan menghasilkan gas amoniak (NH3) yang berdampak terhadap pernapasan, meninggalkan bercak hitam pada kandang serta telur unggas.
Perlu dicermati bersama bahwa lalat rumah juga berperan sebagai sebagai vektor mekanis dari bibit-bibit penyakit seperti virus, bakteri, kista protozoa dan telur cacing. Seperti yang dipublikasikan oleh Howard dan Wall (1996), menurutnya lalat dapat berperan sebagai transmitter dan vektor beberapa agen penyakit unggas.
Cara menyebarkan kuman, dengan kebiasaannya yang memuntahkan cairan lambung sehingga muntahan itu dapat mencemari pakan mau pun air minum ayam. Adanya pulvililabela dan sejumlah bulu -bulu halus pada bagian tubuhnya memungkinkan lalat rumah berperan sebagai penyebar penyakit (Levine 1990). Tidak hanya mengancam kesehatan ayam, keberadaan lalat rumah juga bisa menganggu kesehatan pegawai di kandang hingga masyarakat di sekitar lahan peternakan. drh. Rizaldo Arbet.
Selengkapnya simak Majalah Poultry Indonesia edisi cetak Januari 2013. 

——————————
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG  di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020

0 komentar:

Posting Komentar