Waspada AI dari Sekarang

Suatu
wabah penyakit tentunya mempunyai dampak terhadap beberapa sektor
pembangunan seperti sektor ekonomi dan kesehatan masyarakat. Begitu juga
dengan kasus AI yang telah terjadi dalam beberapa bulan yang lalu,
dengan kejadian ini diperkirakan ada sekitar ratusan ribu itik telah
mati akibat AI dan diperkirakan kerugian miliaran rupiah yang dialami
oleh pengusaha itik nasional.
Hingga bulan Januari 2013, peternak masih mengeluhkan penurunan permintaan terhadap itik dan ayam kampung sebesar 40%. Flu burung yang menyerang sejumlah kawasan menjadi penyebab kondisi ini. Kerugian akibat kematian ternak di daerah wabah diperkirakan mencapai Rp.17,5 miliar.
Kerugian secara ekonomi ini tidak hanya dilihat dari jumlah angka kematian itik akibat AI, pemusnahan terbatas yang dilakukan oleh peternak maupun pemerintah serta penurunan jumlah produksi daging dan telur. Prof. Charles juga menyatakan kerugian ekonomi akibat AI ini juga dilihat dari hilangnya kesempatan penjualan DOD, penjualan telur dan daging serta penjualan itik dara maupun afkir akan terganggu.
Pengaruh terhadap hewan unggas selain itik juga bisa terjadi, sehingga ancaman terhadap peternakan ayam seperti layer, broiler perlu diwaspadai. Menurut Prof. Charles bahwa Virus HPAI subclade 2.3.2. Mempunyai potensi untuk menular pada unggas lain, khususnya ayam. Dapat menimbulkan, lanjutnya, kematian yang tinggi pada ayam dan dapat mendukung timbulnya mutasi genetik, jika bergabung dengan virus HPAI subclade 2.1.3. yang sudah beredar dilingkungan peternakan ayam.
Hal senada juga dinyatakan oleh BBvet, bahwa virus ini biasa menyerang burung liar atau migrasi, virus yang mirip dengan isolat pada itik pernah ditemukan pada mesin pencabut bulu ayam di pasar Jawa Timur. Dampak bagi kesehatan masyarakat, BBvet melansir bahwa penularan ke manusia untuk clade 2.3 ini pernah terjadi dibeberapa negara, Bangladesh, China dan Hongkong.
Menurut Prof. Charles, virus clade 2.3 dengan subclude 2.3.2 mempunyai potensi untuk menular pada manusia. “Pada tahun 2009 sudah dilaporkan di China, Hongkong dan Banglades,” tegas Charles. Penularan, lanjutnya, tidak menular melalui rantai makanan, daging dan telur itik dapat dikonsumsi setelah dimasak, selama proses pengolahan untuk konsumsi haruslah bersih. “Sanitasi harus ditingkatkan selama proses pengolahan, daging dan telur harus berasal dari unggas yang sehat,” lansirnya.
C.A. Nidom, Ketua Avian Influeza-Zoonosis Research Center, Universitas Airlangga juga menyatakan hal senada, terinfeksinya itik oleh virus AI menjadi serius karena tiga hal yaitu itik sebagai ternak ekonomi, air sebagai alat penyebar utama dan virus AI 2.3.2 memliki potensi menular pada manusia. Telah ada bukti di China (daerah Hubei & Guangxi) dan Bangladesh, virus 2.3.2 ini telah menginfeksi manusia meskipun dari tidak semasif virus 2.1. “Tidak ada yang tidak mungkin bagi virus ini, tatkala inang, lingkungan mengalami perubahan yang sangat drastis.” tambah Nidom.
Selengkapnya simak Majalah Poultry Indonesia edisi cetak Februari 2013.
——————————
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
KONSUMSI DAGING DAN TELUR
*Dikutip dari dialog Majalah POULTRY INDONESIA
(DISKUSI BERLANSUNG DI WARUNG MAKAN)
(A): Ibu,saya pesan Ayam Taliwang dan Telur Bumbu Bali satu porsi ya.....
(B): Wah,Pak pinter pesan menu makanan Tradisionala Indonesia juga rupanya
Ayam Taliwang Khas Lombok dan Telur Bumbu Khas Bali memang rasanya juara,Tapi pada dasarnya
saya suka semua olahan Ayam dam Telur
(A): Lagi pula ayam daan telur itu bergizi dan bermanfaat bagi tubuh kita
(B): Tapi kalo tiap hari makan daging dan telur boros pak,harganya kan mahal
(A): Dibandingkan dengan tempe dan tahu memang lebih mahal,tapi kandungan proteinya justru lebih tinggi.
protein tahu dan tempe hanya sekitar 25% sedangkan dalam daging dan telur mencapai 26-30%
(B): Kalau kandungan hormonya bagaimana?????
(A): Daging dan telur tidak mengandung hormon,itu pemahaman yang salah.Ayam bisa tumbuh dengan baik
karena kemampuan genetikanya didukung Manajemen pemeliharaan yang baik
(B): Ohh begitu....jadi daging dan telur ayam tergolong sumber protein yang murah ya???.Banyak fungsinya
dan aman di konsumsi
HARUS DI KAMPANYEKANKEPADA YANG LAIN NIH......
(A): SIIPPP....Bagus itu,Bu.Mari kita kampanyekan bersama kegiatan konsumsi daging dan telur
Baca Selangkapnya >>
*Dikutip dari dialog Majalah POULTRY INDONESIA
(DISKUSI BERLANSUNG DI WARUNG MAKAN)
(A): Ibu,saya pesan Ayam Taliwang dan Telur Bumbu Bali satu porsi ya.....
(B): Wah,Pak pinter pesan menu makanan Tradisionala Indonesia juga rupanya
Ayam Taliwang Khas Lombok dan Telur Bumbu Khas Bali memang rasanya juara,Tapi pada dasarnya
saya suka semua olahan Ayam dam Telur
(A): Lagi pula ayam daan telur itu bergizi dan bermanfaat bagi tubuh kita
(B): Tapi kalo tiap hari makan daging dan telur boros pak,harganya kan mahal
(A): Dibandingkan dengan tempe dan tahu memang lebih mahal,tapi kandungan proteinya justru lebih tinggi.
protein tahu dan tempe hanya sekitar 25% sedangkan dalam daging dan telur mencapai 26-30%
(B): Kalau kandungan hormonya bagaimana?????
(A): Daging dan telur tidak mengandung hormon,itu pemahaman yang salah.Ayam bisa tumbuh dengan baik
karena kemampuan genetikanya didukung Manajemen pemeliharaan yang baik
(B): Ohh begitu....jadi daging dan telur ayam tergolong sumber protein yang murah ya???.Banyak fungsinya
dan aman di konsumsi
HARUS DI KAMPANYEKANKEPADA YANG LAIN NIH......
(A): SIIPPP....Bagus itu,Bu.Mari kita kampanyekan bersama kegiatan konsumsi daging dan telur
——————————
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
Memperbaiki Pullet yang BB nya dibawah target.
- Udara
Suhu udara dingin merangsang nafsu makan. Dalam hal ini ventilasi yang baik akan sangat membantu pertukaran udara. Penambahan kipas angin akan sangat membantu dalam mengalirkan udara, sehingga dihasilkan pertukaran udara yang cepat.
- Pakan.
Memperpanjang waktu makan, terutama 3 jam saat matahari menjelang terbit dan 3 jam menjelang matahari tenggelam. Periksa kerusakan tempat pakan, pakan menggumpal ataupun ada jamur yang mungkin tumbuh ditempat pakan
- Menambahkan growth promotan atau probiotik dalam pakan
- Air.
Memberikan air bersih dan segar, dengan memperhatikan jangan sampai air didalam saluran menjadi panas akibat terkena sinar matahari
- Penambahan Vitamin.
Pemberian vitamin dalam air minum selama 2-3 hari perminggu sebagai sumber vitamin ke dua selain pakan. Vitamin sangat penting untuk memaksimalkan penggunaan pakan.
*
Agus Bakrie Sudharnoko
——————————
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020

Lalat sudah dikenal sebagai pembawa agen penyakit dan tersebar merata di berbagai penjuru dunia. Keberadaannya selalu menjadi indikator akan kondisi lingkungan yang kotor dan bau.
Musim hujan merupakan salah satu kondisi yang tepat bagi beberapa kuman patogen untuk berkembang dan menjadi ancaman terhadap kesehatan ayam. Di saat hujan, kelembaban akan semakin tinggi karena genangan air terjadi dan cahaya matahari berkurang.
Jika dilihat perubahan lingkungan yang terjadi, tidak tertutup kemungkinan bagi beberapa kuman patogen untuk tumbuh dan berkembang. Tidak hanya bakteri, jamur, virus, protozoa dan endoparasit yang diuntungkan. Ektoparasitseperti nyamuk dan lalat juga akan berkembang biak dengan baik.
Ektoparasit dalam ilmu kesehatan berperan penting membantu beberapa kuman untuk berkembang hingga berpindah tempat. Seperti halnya lalat, ektoparasit ini telah diketahui berperan sebagai vektor penyakit, di mana akan menjadi agen pembawa dan mampu menyebarkan penyakit. Oleh karena itu perhatian yang lebih sangat diperlukan karena kehadiran lalat sering kali menimbulkan gangguan lingkungan sekitar.
Populasi spesies lalat diperkirakan sekitar 100.000 ekor, namun dari sekian banyak spesies hanya beberapa ekor saja yang sering dijumpai dan perlu diwaspadai. Spesies penting itu di antaranya, Ophyra chalcogaster, Phenisia sp, Stomaxys celeitrans, Fannia canicularis dan Musca domnestica.
Dari lima spesies yang dilansir di atas, menurut Koesharto et al. (1986) bahwa lalat rumah Musca domestica (Diptera: Muscidae) dan lalat Ophyra chalcogaster merupakan spesies yang sering ditemui di peternakan ayam. Pasalnya, kotoran unggas merupakan media yang sangat baik untuk perkembangan telur serta sumber protein untuk pematangan telur lalat.
Lalat rumah merupakan jenis lalat yang terutama menimbulkan masalah dalam industri peternakan unggas (Axtell dan Arends, 1990) dan merupakan lalat yang paling tinggi populasi dan berpotensi sebagai hama (Pestiferous fly), serta menjadi target utama dalam program manajemen dan pengendalian (Axtell, 1986).
Sebagai hama, diperkirakan bahwa lalat rumah akan menimbulkan banyak kerugian bagi peternak, seperti yang dilansir oleh Dewi (2006) dalam tulisannya, tentang jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang berhasil menjadi dewasa pada feses ayam yang diberi pakan serbuk kunyit (Curcuma domesticaval.) menyatakan bahwa keberadaan lalat bisa mengganggu ketenangan ayam, menyebabkan feses menjadi basah dan menghasilkan gas amoniak (NH3) yang berdampak terhadap pernapasan, meninggalkan bercak hitam pada kandang serta telur unggas.
Perlu dicermati bersama bahwa lalat rumah juga berperan sebagai sebagai vektor mekanis dari bibit-bibit penyakit seperti virus, bakteri, kista protozoa dan telur cacing. Seperti yang dipublikasikan oleh Howard dan Wall (1996), menurutnya lalat dapat berperan sebagai transmitter dan vektor beberapa agen penyakit unggas.
Cara menyebarkan kuman, dengan kebiasaannya yang memuntahkan cairan lambung sehingga muntahan itu dapat mencemari pakan mau pun air minum ayam. Adanya pulvili, labela dan sejumlah bulu -bulu halus pada bagian tubuhnya memungkinkan lalat rumah berperan sebagai penyebar penyakit (Levine 1990). Tidak hanya mengancam kesehatan ayam, keberadaan lalat rumah juga bisa menganggu kesehatan pegawai di kandang hingga masyarakat di sekitar lahan peternakan. drh. Rizaldo Arbet.
Selengkapnya simak Majalah Poultry Indonesia edisi cetak Januari 2013.
——————————
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020
BLOG Peternak Layer Nusantara mempunyai harapan untuk menjadi Pintu Gerbang Informasi Bisnis Layer di Indonesia. Andapun dapat turut berbagi informasi sebagai kontributor di BLOG tersebut.
Bila Anda berkeinginan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman bisnis perunggasan, maka di sinilah tempatnya. Kirimkan artikel Anda melalui email posongfarm@gmail.com dan akan diposting di BLOG PETERNAK LAYER NUSANTARA. Jangan lupa follow @republikENDOG di http://www.twitter.com untuk selalu terhubung bersama mengkampanye protein hewani untuk menuju Indonesia Emas 2020